PENDIDIKAN KARAKTER DALAM
PEMBENTUKAN SISWA BERKUALITAS
Fiana : “e…Selamat pagi pak, e…maaf
jika kedatangan kami e.. mengganggu kesibukan Bapak, perkenalkan nama saya
Fiana Indrasari dan disebelah saya adalah Isya Bagus Ashary. Kami dari kelas
X-8 bermaksud mengadakan wawancara dengan Bapak perihal pendidikan karakter.”
Bapak
Agung : “monggo.. dimulai saja yang
ditanyakan apa saja..yang dikehendaki. Agak deskriptif dan terperinci sehingga
saya bisa menghendaki sesuai yang diharapkan penjenengan.”
Fiana : “e..iya makasih pak.”
Bagus : “di era sekarang ini pendidikan
karakter sedang marak dibicarakan orang-orang dilingkungan pendidikan. Menurut
bapak sendiri, makna dari pendidikan karakter itu apa pak?”
Bapak
Agung : ”sebelum berbicara makna
seharusnya kita lebih dulu membahas latar belakang pendidikan karakter. Di
masyarakat ini kan sekarang ini seperti rusaknya generasi muda sekarang ini
termasuk terjadinya masyarakat yang sekarang ini seperti terjadinya masyarakat
yang korupsi, kekerasan, kejahatan dan kejahatan seksual maupun yang lain,
perusakan, perkelahian masal, budaya ekonomi yang konsumtif, budaya politik
yang tidak kondusif, yang tidak nggenah. Nah ini yang melatarbelakangi mengapa
harus ada pendidikan karakter . makna apa yang supaya yang diharapkan itu
berkualitas. Generasi muda untuk masyarakat Indonesia kedepan akan
mengembangkan… e….e.. apa namanya, budaya budaya yang lebih baik lagi dan tidak
mengembangkan hal yang terjadi seperti sekarang, untuk mengurangi aspek ini,
untuk memperkecil aspek.. e…e.. apa namanya, penyebab masalah yang terjadi
dalam masyarakat yang dikenal dengan..e..masalah budaya dan karakter bangsa
Indonesia yang sekarang ini. Itu dari saya.”
Fiana : ”e.. kemudian ya pak, selain
berpedoman pada dasar Negara, SMA Negeri 1 Purbalingga juga berpedoman pada
visi dan misi sekolah. e.. apakah visi dan misi sekolah juga mengacu pada
pendidikan karakter pak?”
Bapak
Agung : “iya benar sekali kita..e.. yang
kita canangkan di SMA Negeri 1 Purbalingga visi dan misi sekolah adalah sesuai
apa yang diinginkan dalam meningkatkan pendidikan karakter. e.. apa namanya..e
budaya karakter yang sifatnya bukan hanya kedaerahan, tetepi bisa digunakan
dalam era yang lebih luas lagi.”
Bagus : “ya menurut Bapak mengapa pendidikan karakter diperlukan
dalam pembentukan siswa yang berkualitas?”
Bapak
Agung : “ Sekarang banyak terjadi anak
anak yang pinter tapi tidak punya etika. Ya yang muncul adalah anak-anak yang
pinter tapi pinter buat bom. Jadi pada tujuan pendidikan budaya dan karakter
itu apa? Mengembangkan potensi. Potensi apa? Potensi nurani? Nurani siapa?
Peserta didik sebagai manusia dan warga Negara yang memiliki nilai budaya dan
karakter bangsa. Itu yang pertama. Yang kedua dalam pendidikan karakter adalah
untuk mengembangkan kebiasaan dan perilaku. Sekali lagi yang tadi adalah
kebiasaan dan perilaku yang terpuji. Kemudian yang berikutnya untuk menerapkan
jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab. Peserta didik sebagai generasi penerus
bangsa. Dan yang berikutnya keempat mengembangkan kemampuan peserta didik
menjadi manusia mandiri, kreatif dan berwawasan kebangsaan. Yang kelima
mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai kehidupan lingkungan belajar
yang aman,jujur, penuh solidaritas dan persahabatan. Sehingga disekolah tidak
ada kejadian-kejadian seperti halnya helm hilang misalnya, uang hilang, laptop
hilang misalnya seperti itu. Kemudian,
e.. kedepan diharapkan kalau ini sudah terjadi e seperti kehidupan sehari hari.
Generasi yang mendatang dapat dipastikan akan lebih baik daripada generasi atau
orang-orang yang hidup pada zaman sekarang ini.”
Fiana : ”Kemudian pak bagaimana karakter siswa yang sesuai
dengan siswa yang berkarakter? Kemudian apakah
siswa di SMA Negeri 1 Purbalingga sudah mempunyai karakter seperti yang
diharapkan pak?”
Bapak
Agung : “Untuk siswa SMA 1 sebagian besar
sudah dapat dikatakan anak-anak yang memiliki karakter. Karena di visi misi
sekolah pun ada %S pertama dan 5S yang kedua seperti Sehat,Senyum, Salam,
Salaman, Sapa danini contoh yang pertama. Kaseeharian dalam kehidupan,maka
bila dilanjutkan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dilingkungan SMA Negeri 1 Purbalingga akan terjalin
persaudaraan karena ada senyum, salam, salaman,sapaa adalah apanamany,e..
kemudian rasa kebersamaan akan lebih tinggi. Kemudian S yang kedua, ini kan ada
e.. apa namanya..e.. 5S yang kedua yaitu siap, siasat, sohih, sains dan
sosial.nah ini.. anak anak yang menerapkan 5S pertama , tahapan pertama sudah
dilalui maka 5S yang telah dilakukan siswa saya rasa sudah dilalui. Kalo itu
sudah menjadi budaya, maka semua yang dilakukan siswa mengacu pada tanggung jawab yang besar
terhadap generasi muda. Kita mulai dari yang ada di S MA Negeri 1 Purbalingga.”
Bagus : “Para pelajar berhubungan dengan
lingkungan atau bersosialisasi dengan orang banyak bukan hanya disekolah, dimana seharusnya penerapan pendidikan
karakter dilakukan, apakah hanya dilingkungan sekolah?”
Bapak
Agung : ”Kalau pendidikan dilakukan bukan
hanya disekolah, nah ini kan,, dilingkungan pendidikan ada beberapa macam
pendidikan. Salah satunya yang formal yang ada di keluarga, ada pendidikan non
formal yang ada di masyarakatdan pendidikan formal yang ada di sekolah. tidak
cukup dengan ada disekolah saja.”
Fiana : ”Kemudian ya pak, bagaimana dengan siswa yang belum
sesuai dengan apa yang diharapkan dari pendidikan karakter, kemudian siapa yang mengurus atau siapa yang
membimbing siswa yang belum sesuai dengan pendidikan karakter pak?”
Bapak
Agung : ”Kalau yang mengurus atau
menmbimbing,,tadikan pendidikan mulai dulu,darri keluaga informal kemudian
masyarakat non formal, disekolah ada pendidikan formal. Pendidikan formal ada
peraturan yang tidak tertulis yaitu dengan etika sopan santun, berbicaa dengan
orang tua bagaimana, kemudian kalau kita berbicaradengan orang tua dengan
keluarga bagaimana. Tapi tidak ada apa namanya aturan tidak tertulis, kemudian
pendidikan non forman ini di masyarakat ada aturan aturan di masyarakat baik e
tata aturan Negara maupun tata nilai yang ada dalam masyarakat. Misalnya saja
salah stu contoh di masyarakat,. Terletak pada aturan dijalan raya ini masih
banyak sekali masyarakat Indonesia yang kurang peka. Dalam mengendarai
kendaraan atau tidak menghargai pemakai jalan. Mestinya untuk orang-orang
berkarakter atau generasi itu berkarakter contoh saja, pejalan kaki lebih
dihormati oleh pengguna sepeda motor. Sepeda motor pemakainya lebih dihormati
lagi oleh pemakai kendaraan roda yang lebih besar lagi, roda empat dan
seterusnya. Mestinya seperti itu, jadi Indonesia masih perlu seperti itu. Nah
kemudian disekolah bagaimana. Nah sekolah ini ada pembinaan-pembinaan baik yang
dilakukan oleh kesiswaan, guru ya semua komponen yang ada disekolah, Punya rasa
tanggung jawab yang sama untuk kepentingan yang sama untuk kebaikan siswa dalam
hubunganya dengan bagaimana siswa menempatkan diri dirumah, disekolah dan
diluar sekolah.
Bagus
: “ya pertanyaan terakhir
pak, kapan target pendidikan
karakter itu sempurna?”
Bapak
Agung : “ sempurna.. kalau masalah
sempurna atau idak sempurna nah ini kan system. Artinya system yang mulai dari
dulu sampai sekarang. Kalau sistemnya masih seperti ini tidak mungkin sempurna.
Pasti ada kekurangan. Kesempurnaan itu.. apa ya pasti hanya milik Allah saja.
Kita hanya bisa dengan bagaimana kita menekan diri sendiri untuk minimal dari
diri sendiri untuk bisa mentaati yang e.. aturan yang ada disekolah, dirumah
maupun diluar rumah atau di sekitar sekolah. nah ini penting karena
kesempurnaan hanya milik Allah. Nah kita mengharapkan dari hasil pendidikan
karakter ini, 15 tahun kedepan generasi muda atau masyarakat Indonesia ini
seperti apa. Itu baru bisa dinilai sempurna, kurang sempurna atau semakin
parah.
Fiana : ”Iya, kemudian apa harapan bapak, untuk siswa SMA N 1
Purbalingga mengenai pendidikan karakter yang baik pak?”
Bapak
Agung : ”Di SMA 1 minimal e kalau yang
baik itu yang taat aturan, utuk taat aturan untuk SMA 1 kan masih banyak
kekurangan atau adalah hal hal yang sepele, e misalnya saja parker tidak pada
tempatnya. Nah ini kalau diteruskan ya semakin tidak nggenah. Nah kemudian yang
kedua e masih adanya barang barang yang hilang disekolah yang belum bisa
ditemukan. Adafaktor anak anak yang jail sehingga e dia berbuat usil e merubah
orang lain yang tanpa dipikir terlebih dahulu bahwa itu juga akan merusak pola
pikir generasi muda atau perilaku kedepan. Kalau hal yang kecil dibiarkan saja
ya tidak ubahnya dengan sekarang ini mental-mental pencuri mental-mental maling
dan mental-mental seperti halnya e Gayus Tambunan tetap saja aka nada. Nah kita
mulai dari lingkungan kita sendiri. Pertama dari yang tidak jauh-jauh tata
trtib kemudian menempatkan sepeda motor dengan tertib, membeli sesuatu dengan
tertib di kantin kejujuran, ndamplang atau tidak membayar. Maksudnya seperti
itu.”
Fiana : “e trimakasih pak waktunya,
kemudian semoga harapan bapak dan harapan seluruh warga SMA 1 Purbalingga dapat
tercapai secepatnya pak, insyaallah.”
SELESAI
KESIMPULAN
Latar
belakang pendidikan karakter adalah di masyarakat ini sering terjadi hal-hal
seperti rusaknya generasi muda termasuk terjadinya masyarakat yang sekarang
yang korupsi, kekerasan, kejahatan dan kejahatan seksual maupun yang lain,
perusakan, perkelahian masal, budaya ekonomi yang konsumtif, budaya politik
yang tidak kondusif, yang tidak jelas. Nah ini yang melatarbelakangi mengapa
harus ada pendidikan karakter . makna apa yang membuat suatu pribadi
diharapkan berkualitas. Generasi muda
untuk masyarakat Indonesia kedepan akan mengembangkan budaya yang lebih baik
lagi dan tidak mengembangkan hal yang terjadi seperti sekarang, untuk
mengurangi aspek dari penyebab masalah yang terjadi dalam masyarakat yang
dikenal dengan masalah budaya dan karakter bangsa Indonesia.
Di
SMA Negeri 1 Purbalingga visi dan misi sekolah sudah sesuai apa yang diinginkan
dalam meningkatkan pendidikan karakter.
Budaya karakter yang sifatnya bukan hanya kedaerahan, tetepi bisa
digunakan dalam era yang lebih luas lagi. Karena di visi misi sekolah ada %S
pertama dan 5S yang kedua seperti Sehat, Senyum, Salam, Salaman, Sapa danini
contoh yang pertama. Kaseeharian dalam kehidupan,maka bila dilanjutkan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dilingkungan SMA Negeri 1 Purbalingga akan terjalin persaudaraan
karena ada senyum, salam, salaman, sapaa. Kemudian rasa kebersamaan akan lebih
tinggi. Kemudian S yang kedua, ini kan ada 5S yang kedua yaitu siap, siasat,
sohih, sains dan sosial. Anak anak yang menerapkan 5S pertama , tahapan pertama
sudah dilalui maka 5S yang telah dilakukan sudah dilalui. Kalo hal itu sudah
menjadi budaya, maka semua yang dilakukan siswa
mengacu pada tanggung jawab yang besar terhadap generasi muda. Kita
mulai dari yang ada di S SMA Negeri 1 Purbalingga.
Sekarang
banyak terjadi anak anak yang pintar tapi tidak punya etika. Jadi pada tujuan
pendidikan budaya dan karakter itu mengembangkan potensi nurani peserta didik
sebagai manusia dan warga Negara yang memiliki nilai budaya dan karakter
bangsa. Generasi yang mendatang dapat dipastikan akan lebih baik daripada
generasi yang hidup pada zaman sekarang ini. Diharapkan dari hasil pendidikan
karakter ini, 15 tahun kedepan generasi muda atau masyarakat Indonesia ini
seperti apa. Itu baru bisa dinilai sempurna, kurang sempurna atau semakin
parah.
RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap : Drs. Agung Suroso Tri Tjahjono.
Nama panggilan : Bapak Agung.
Tempat dan tanggal lahir : Ambarawa, 12 – Agustus – 1960.
Alamat : Jalan Teratai Putih II / 214 Purbalingga Kidul.
Nama bapak : Soedarman.
Nama ibu : Koenah.
Nama istri : Erni Soegianti.
Nama anak : 1. Tri Cahyono Wisnuwardhana.
2. Putut Lingga Wisnuwardhana.
Riwayat pendidikan :
1. TK Bhayangkara Semarang.
2. SD Masehi Imam Bonjol (Semarang)
3. SMP Masehi Imam Bonjol (Semarang)
4. SMEA PGRI Semarang.
5. IKIP Negeri Semarang (4thn)
Riwayat pekerjaan : 1. Guru SMA N 1 Purbalingga (1985/1986 – Sekarang)
Motivasi : Saya orangnya mengalir ,Prinsip hidup mengalir.
Tokoh inspiratif :Bimashena.
RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap : Drs. Agung Suroso Tri Tjahjono.
Nama panggilan : Bapak Agung.
Tempat dan tanggal lahir : Ambarawa, 12 – Agustus – 1960.
Alamat : Jalan Teratai Putih II / 214 Purbalingga Kidul.
Nama bapak : Soedarman.
Nama ibu : Koenah.
Nama istri : Erni Soegianti.
Nama anak : 1. Tri Cahyono Wisnuwardhana.
2. Putut Lingga Wisnuwardhana.
Riwayat pendidikan :
1. TK Bhayangkara Semarang.
2. SD Masehi Imam Bonjol (Semarang)
3. SMP Masehi Imam Bonjol (Semarang)
4. SMEA PGRI Semarang.
5. IKIP Negeri Semarang (4thn)
Riwayat pekerjaan : 1. Guru SMA N 1 Purbalingga (1985/1986 – Sekarang)
Motivasi : Saya orangnya mengalir ,Prinsip hidup mengalir.
Tokoh inspiratif :Bimashena.