Saturday, October 20, 2012

Contoh Karya Tulis Ilmiah



KARYA TULIS ILMIAH

COMBRANG SI PENYAPU
(Kecombrang Si Penyebab Nyamuk Mampus)








Disusun Oleh :
                               Nama                     :    FIANA INDRASARI
                               NIS                        :    15642
                               Kelas                     :    X -8
                           



DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PURBALINGGA
SMA NEGERI I PURBALINGGA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012



 
 


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah  berjudul “Combrang Si Penyapu”, sebagai salah satu tugas Biologi materi Karya Ilmiah.
Terimakasih penulis panjatkan kepada berbagai pihak yang telah membantu dan memberi dukungan serta semangat sehinnga karya tulis ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis tidak menutup diri terhadap saran, kritik atau masukan yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Dengan segala keterbatasannya, penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Purbalingga, Desember 2012
Penulis



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................          i
KATA PENGANTAR ..............................................................................        ii
DAFTAR ISI .............................................................................................       iii
BAB I        PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ................................................................          1
B.     Tujuan Penulisan ............................................................          1
C.     Rumusan Masalah ..........................................................          2
D.    Metode Pengumpulan Data ............................................          2
BAB II       LANDASAN TEORI ...........................................................          3
BAB III     PAPARAN DATA ...............................................................        11
BAB IV     HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................       12
BAB V       SIMPULAN DAN SARAN
A.    Simpulan ..........................................................................       13
B.     Saran  ..............................................................................        13
DAFTAR PUSTAKA                                                                             
LAMPIRAN




BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pada musim hujan yang tidak menentu seperti sekarang ini sangat rentan berbagai penyakit menyerang, seperti penyakit demam berdarah, malaria, maupun penyakit lain yang mudah mewabah. Salah satu media penularan yaitu melalui nyamuk.
Saat ini, telah banyak beredar obat pembasmi nyamuk di masyarakat. Disadari atau tidak hal ini menumbuhkan ketergantungan manusia pada obat pembasmi nyamuk yang belum tentu tejamin kualitasnya. Sebagian besar produsen obat pembasmi nyamuk memasukan bahan-bahan kimia ke dalam obat produksinya untuk menciptakan aroma, warna ataupun tekstur yang sesuai untuk menarik minat masyarakat.
Pemakaian obat nyamuk instan yang mengandung bahan kimia secara terus menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti penyakit kulit, gangguan pernafasan, bahkan kanker. Penggunaan bahan alami alternatif untuk membasmi nyamuk sangat diperlukan. Di Indonesia, terdapat beberapa bahan-bahan alami yang dapat mengusir nyamuk, salah satunya Kecombrang. Akan tetapi pemanfaatanya masih kurang. Padahal penggunaan bahan alami ini lebih aman bagi kesehatan selain itu juga mudah didapat dan harganya terjangkau.
B.   Tujuan Penulisan
1. Memanfaatkan kecombrang sebagai tanaman pengusir nyamuk alami.
2. Menguji efektifitas Kecombrang sebagai tanaman pengusir nyamuk.
3. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
C.        Rumusan Masalah
1.  Apakah kecombrang dapat digunakan untuk mengusir nyamuk?
2. Bagaiman cara memanfaatkan kecombrang sebagai tanaman pengusir nyamuk?
D.   Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penyusunan Karya Ilmiah ini adalah metode eksperimen dan pengumpulan data.




BAB II
LANDASAN TEORI

A.      Nyamuk
Tidak bisa dipungkiri bahwa hewan mungil penghisap darah manusia yang dikenal dengan nama nyamuk itu cukup meresahkan manusia. Gigitan nyamuk membuat gatal dan merah kulit kita, bahkan gigitan nyamuk spesies tertentu bisa menyebabkan kita sakit.

Nyamuk



Kelas:
Culicidae



Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; genera termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antarspesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm.
Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai "Mosquito", berasal dari sebuah kata dalam bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat kecil. Penggunaan kata Mosquito bermula sejak tahun 1583. Di Britania Raya nyamuk dikenal sebagai gnats.
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau juga reptilia dan amfibi untuk menghisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah. Agak rumit nyamuk betina dari satu genus, Toxorhynchites, tidak pernah menghisap darah. Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang lain.
Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus hidup: telur, larva, pupa, dan dewasa. Tempo tiga peringkat pertama bergantung kepada spesies - dan suhu. Hanya nyamuk betina saja yang menyedot darah mangsanya. dan itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan makan. Sebab, pada kenyataanya, baik jantan maupun betina makan cairan nektar bunga. sebab nyamuk betina memberi nutrisi pada telurnya. Telur-telur nyamuk membutuhkan protein yang terdapat dalam darah untuk berkembang.
Fase perkembangan nyamuk dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa sangat menakjubkan. Telur nyamuk biasanya diletakkan pada daun lembab atau kolam yang kering. Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan menggunakan reseptor yang ada di bawah perutnya. Reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu dan kelembaban. Setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami telurnya. Telur-telur itu panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris, baik dalam kelompok maupun satu persatu. Beberapa spesies nyamuk meletakkan telur-telurnya saling berdekatan membentuk suatu rakit yang bisa terdiri dari 300 telur.
Selesai itu, telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman). Pada periode ini, inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin. Setelah itu larva mulai keluar dari telurnya semua dalam waktu yang hampir sama. Sampai siklus pertumbuhan ini selesai secara keseluruhan. Larva nyamuk akan berubah kulitnya sebanyak 2 kali.
Selesai berganti kulit, nyamuk berada pada fase transisi. Fase ini dinamakan "fase pupa". Pada fase ini, nyamuk sangat rentan terhadap kebocoran pupa. Agar tetap bertahan, sebelum pupa siap untuk perubahan kulit yang terakhir kalinya, 2 pipa nyamuk muncul ke atas air. pipa itu digunakan untuk alat pernafasan.
Nyamuk dalam kepompong pupa yang cukup dewasa dan siap terbang dengan semua organnya seperti antenaa, belalai, kaki, dada, sayap, perut, dan mata besar yang menutupi sebagian besar kepalanya. lalu kepompong pupa disobek di atas. Tingkat ketika nyamuk yang telah lengkap muncul ini adalah tingkat yang paling membahayakan.
Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak langsung dengan air, sehingga hanya kakinya yang menyentuh permukaan air. Kecepatan ini sangatlah penting, meskipun angin tipis dapat menyebabkan kematiannya. Akhirnya, nyamuk tinggal landas untuk penerbangan perdananya setelah istirahat sekitar setengah jam.
Culex tarsalis bisa menyelesaikan siklus hidupnya dalam tempo 14 hari pada 20 °C dan hanya sepuluh hari pada suhu 25 °C. Sebagian spesies mempunyai siklus hidup sependek empat hari atau hingga satu bulan. Larva nyamuk dikenal sebagai jentik dan didapati di sembarang bekas berisi air. Jentik bernafas melalui saluran udara yang terdapat pada ujung ekor. Pupa biasanya seaktif larva, tetapi bernafas melalui tanduk thorakis yang terdapat pada gelung thorakis. Kebanyakan jentik memakan mikroorganisme, tetapi beberapa jentik adalah pemangsa bagi jentik spesies lain. Sebagian larva nyamuk seperti Wyeomia hidup dalam keadaan luar biasa. Jentik-jentik spesies ini hidup dalam air tergenang dalam tumbuhan epifit atau di dalam air tergenang dalam pohon periuk kera. Jentik-jentik spesies genus Deinocerites hidup di dalam sarang ketam sepanjang pesisir pantai.
Kebanyakan kelompok nyamuk modern tidak lagi bergantung kepada racun serangga berbahaya tetapi menjurus kepada organisme khusus yang memakan nyamuk, atau menjangkiti mereka dengan penyakit yang membunuh mereka. Hal-hal seperti itu bisa terjadi walaupun di Kawasan Perlindungan, seperti "Forsyth refuge" dan Seaview Marriott Golf Resort, di mana sekawanan nyamuk utama dilaksanakan dan dipantau menggunakan "killifish" dan belut muda. Kesannya di dokumen dengan menggunakan mikroskop maju bawah air seperti ecoSCOPE. Bagaimanapun, wabah penyakit bawaan nyamuk masih menyebabkan penyemburan dengan bahan kimia yang kurang beracun dibandingkan yang digunakan pada masa lalu.
Capung, juga dikenal sebagai elang nyamuk merupakan agen pengawal yang berkesan. Larva capung (naiads) memakan jentik-jentik dalam penampungan air sementara capung dewasa pula memburu dan memakan nyamuk dewasa, terutama nyamuk harimau asia yang terbang pada waktu siang. Penyemburan nyamuk bisa memperburuk keadaan dan meningkatkan populasi nyamuk dalam tempo jangka masa panjang sekiranya penyemburan itu melenyapkan capung dan pemangsa almi yang lain.
Sebagian nyamuk mampu menyebarkan penyakit protozoa seperti malaria, penyakit filaria seperti kaki gajah, dan penyakit bawaan virus seperti demam kuning, demam berdarah dengue, encephalitis, dan virus Nil Barat. Virus Nil Barat disebarkan secara tidak sengaja ke Amerika Serikat pada tahun 1999 dan pada tahun 2003 telah merebak ke seluruh negara bagian di Amerika Serikat.
Berat nyamuk hanya 2 hingga 2,5 mg. Nyamuk mampu terbang antara 1,5 hingga 2,5 km/jam.
Pengusir nyamuk biasanya mempunyai kandungan aktif berikut: DEET, sulingan minyak Catnip - Nepetalactone, Citronella atau sulingan minyak eucalyptus. Nyamuk selalu dapat menemukan sasarannya dengan tepat karena mereka melihat dengan gerakan, panas tubuh, dan bau tubuh. Sewaktu nyamuk hinggap di tubuh dia menempelkan mulutnya yang mirip sedotan disebut juga probosis. Lalu terdapat pisau yang merobek kulit kamu maju mundur, hingga menemukan urat darah, setelah itu baru darah yang ada di hisap. Dalam prosesnya nyamuk juga mengeluarkan air liur yang mengandung antikoagulan untuk mencegah darah yang dia hisap membeku. Proses ini berlangsung cepat dan seolah-olah proses yang terjadi adalah nyamuk menusuk tubuh padahal tidak begitu, nyamuk membedah kita seperti layaknya dokter bedah yang cepat dan akurat. Setalah nyamuk kenyang dia akan mencabut probiosis dan terbang. Air liur yang tertinggal di kulit kita akan merangsang tubuh layaknya ada benda asing yang mengganggu, terjadilah proses yang dikenal dengan alergi, dan yang terjadi adalah bentol-bentol dan gatal.
B.       Kecombrang

Kecombrang

Kerajaan:

Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
E. elatior

Etlingera elatior
(Jack) R.M. Smith
·       Alpinia elatior Jack (1822)
·       Nicolaia speciosa (Blume) Horan. (1862)
·       Phaeomeria speciosa (Blume) Merrill (1922)


Kecombrang, kantan, atau honje (Etlingera elatior) adalah sejenis tumbuhan rempah dan merupakan tumbuhan tahunan berbentuk terna yang bunga, buah, serta bijinya dimanfaatkan sebagai bahan sayuran. Nama lainnya adalah kincung (Medan), kincuang dan sambuang (Minangkabau) serta siantan (Malaya). Orang Thai menyebutnya kaalaa.
Honje berwarna kemerahan seperti jenis tanaman hias pisang-pisangan. Jika batangnya sudah tua, bentuk tanamannya mirip jahe atau lengkuas, dengan tinggi mencapai 5 m.
Batang-batang semu bulat gilig, membesar di pangkalnya; tumbuh tegak dan banyak, berdekat-dekatan, membentuk rumpun jarang, keluar dari rimpang yang menjalar di bawah tanah. Rimpangnya tebal, berwarna krem, kemerah-jambuan ketika masih muda. Daun 15-30 helai tersusun dalam dua baris, berseling, di batang semu; helaian daun jorong lonjong, 20-90 cm × 10-20 cm, dengan pangkal membulat atau bentuk jantung, tepi bergelombang, dan ujung meruncing pendek, gundul namun dengan bintik-bintik halus dan rapat, hijau mengkilap, sering dengan sisi bawah yang keunguan ketika muda.
Bunga dalam karangan berbentuk gasing, bertangkai panjang 0,5-2,5 m × 1,5-2,5 cm, dengan daun pelindung bentuk jorong, 7-18 cm × 1-7 cm, merah jambu hingga merah terang, berdaging, melengkung membalik jika mekar. Kelopak bentuk tabung, panjang 3-3,5 cm, bertaju 3, terbelah. Mahkota bentuk tabung, merah jambu, hingga 4 cm. Labellum serupa sudip, sekitar 4 cm panjangnya, merah terang dengan tepian putih atau kuning
Buah berjejalan dalam bongkol hampir bulat berdiameter 10-20 cm; masing-masing butir 2-2,5 cm besarnya, berambut halus pendek di luarnya, hijau dan menjadi merah ketika masak. Berbiji banyak, coklat kehitaman, diselubungi salut biji (arilus) putih bening atau kemerahan yang berasa masam.Kecombrang atau bunga honje terutama dijadikan bahan campuran atau bumbu penyedap berbagai macam masakan di Nusantara. Kuntum bunga ini sering dijadikan lalap atau direbus lalu dimakan bersama sambal di Jawa Barat. Kecombrang yang dikukus juga kerap dijadikan bagian dari pecel di daerah Banyumas. Di Pekalongan, kecombrang yang diiris halus dijadikan campuran pembuatan megana, sejenis urap berbahan dasar nangka muda. Di Malaysia dan Singapura, kecombrang menjadi unsur penting dalam masakan laksa.
Di Tanah Karo, buah honje muda disebut asam cekala. Kuncup bunga serta "polong"nya menjadi bagian pokok dari sayur asam Karo; juga menjadi peredam bau amis sewaktu memasak ikan. Masakan Batak populer, arsik ikan mas, juga menggunakan asam cekala ini. Di Palabuhanratu, buah dan bagian dalam pucuk honje sering digunakan sebagai campuran sambal untuk menikmati ikan laut bakar.
Honje juga dapat dimanfaatkan sebagai sabun dengan dua cara: menggosokkan langsung batang semu honje ke tubuh dan wajah atau dengan mememarkan pelepah daun honje hingga keluar busa yang harum yang dapat langsung digunakan sebagai sabun. Tumbuhan ini juga dapat digunakan sebagai obat untuk penyakit yang berhubungan dengan kulit, termasuk campak.
Dari rimpangnya, orang-orang Sunda memperoleh bahan pewarna kuning. Pelepah daun yang menyatu menjadi batang semu, pada masa lalu juga dimanfaatkan sebagai bahan anyam-anyaman; yaitu setelah diolah melalui pengeringan dan perendaman beberapa kali selama beberapa hari. Batang semu juga merupakan bahan dasar kertas yang cukup baik.                                                                      

BAB III
PAPARAN DATA

A.      Alat Dan Bahan
a.    Bunga kecombrang
b.   Air
c.    Blender
d.   Penyaring
B.       Cara Kerja
a.     Bunga Kecombrang yang sudah dibersihkan dipotong sesuai ukuran.
b.    Dihaluskan menggunakan blender.
c.     Ampas bunga kecombrang dicampur dengan air.
d.    Diperas kemudian disaring.
e.     Oleskan ekstrak kecombrang pada kulit untuk melindungi kulit dari nyamuk.
f.     Gunakan seperlunya.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.      Hasil
Kecombrang ternyata bisa digunakan untuk mengusir nyamuk. Dengan menggunakan ekstrak bunga kecombrang, populasi nyamuk akan berkurang.. Kecombrang merupakan pengusir nyamuk alami yang tentunya aman bagi kesehatan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan terbukti ampuh mengusir nyamuk.
B.       Pembahasan
Kecombrang tak hanya andal didapur sebagai sayuran pelengkap,bunga kecombrang ternyata bisa juga dimanfaatkan untuk mengusir nyamuk.nyamuk cenderung tidak menyukai aroma yang menyengat dan khas seperti aroma yang dimiliki kecombrang. Sehingga nyamuk akan menjauhi bunga kecombrang. Aromanya yang mirip jeruk dan rasanya yang mirip jahe membuat tanaman ini efektif sebagai bahan alami pengusir nyamuk.  



BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A.      Simpulan
Kecombrang adalah salah satu bahan alami pengusir nyamuk. Bahan alami ini tentunya aman bagi kesehatan karena tidak mengandung zat kimia. Di Indonesia kecombrang mudah didapat sehingga pemanfaatanya sebagai tanaman pengusir nyamuk lebih efektif dan efisien.  Hal ini juga dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga diri dari bahan kimia yang terkandung dalam obat nyamuk instan yang  tidak sehat bahkan berbahaya.
B.       Saran
Masyarakan perlu  memaksimalkan  pemanfaatan  bahan bahan alami yang berguna  karena akan  memberikan banyak dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan .Dengan mengurangi penggunaan  bahan bahan kimia dalam berbagai produk juga memberikan kontribusi yang baik bagi lingkungan.


DAFTAR PUSTAKA
Astawan, Made. 2004. Sehat Bersama Aneka Serat Alami. Solo : Tiga   Serangkai.
Hasilkebun.wordpress.com/2008/04/11 Manfaat Kecombrang.
www.wikipedia Indonesia.org
www.google Indonesia.org

3 comments:

  1. good...

    bgus bnget karya ilmiah kamu..ampuh loh bwt ngusir nyamuk..:) :)

    ReplyDelete
  2. Ruti sudah coba? terimaksih. maaf blog jarang sekali di buka

    sejak 2011 im cuma jarang di buka

    ReplyDelete