Saturday, October 20, 2012

Laporan Hasil Wawancara



PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBENTUKAN SISWA BERKUALITAS
Fiana               : “e…Selamat pagi pak, e…maaf jika kedatangan kami e.. mengganggu kesibukan Bapak, perkenalkan nama saya Fiana Indrasari dan disebelah saya adalah Isya Bagus Ashary. Kami dari kelas X-8 bermaksud mengadakan wawancara dengan Bapak perihal pendidikan karakter.”
Bapak Agung  : “monggo.. dimulai saja yang ditanyakan apa saja..yang dikehendaki. Agak deskriptif dan terperinci sehingga saya bisa menghendaki sesuai yang diharapkan penjenengan.”
Fiana               : “e..iya makasih pak.”
Bagus              : “di era sekarang ini pendidikan karakter sedang marak dibicarakan orang-orang dilingkungan pendidikan. Menurut bapak sendiri, makna dari pendidikan karakter itu apa pak?”
Bapak Agung  : ”sebelum berbicara makna seharusnya kita lebih dulu membahas latar belakang pendidikan karakter. Di masyarakat ini kan sekarang ini seperti rusaknya generasi muda sekarang ini termasuk terjadinya masyarakat yang sekarang ini seperti terjadinya masyarakat yang korupsi, kekerasan, kejahatan dan kejahatan seksual maupun yang lain, perusakan, perkelahian masal, budaya ekonomi yang konsumtif, budaya politik yang tidak kondusif, yang tidak nggenah. Nah ini yang melatarbelakangi mengapa harus ada pendidikan karakter . makna apa yang supaya yang diharapkan itu berkualitas. Generasi muda untuk masyarakat Indonesia kedepan akan mengembangkan… e….e.. apa namanya, budaya budaya yang lebih baik lagi dan tidak mengembangkan hal yang terjadi seperti sekarang, untuk mengurangi aspek ini, untuk memperkecil aspek.. e…e.. apa namanya, penyebab masalah yang terjadi dalam masyarakat yang dikenal dengan..e..masalah budaya dan karakter bangsa Indonesia yang sekarang ini. Itu dari saya.”
Fiana               : ”e.. kemudian ya pak, selain berpedoman pada dasar Negara, SMA Negeri 1 Purbalingga juga berpedoman pada visi dan misi sekolah. e.. apakah visi dan misi sekolah juga mengacu pada pendidikan karakter pak?”
Bapak Agung  : “iya benar sekali kita..e.. yang kita canangkan di SMA Negeri 1 Purbalingga visi dan misi sekolah adalah sesuai apa yang diinginkan dalam meningkatkan pendidikan karakter. e.. apa namanya..e budaya karakter yang sifatnya bukan hanya kedaerahan, tetepi bisa digunakan dalam era yang lebih luas lagi.”
Bagus              : “ya menurut Bapak mengapa pendidikan karakter diperlukan dalam pembentukan siswa yang berkualitas?”
Bapak Agung : “ Sekarang banyak terjadi anak anak yang pinter tapi tidak punya etika. Ya yang muncul adalah anak-anak yang pinter tapi pinter buat bom. Jadi pada tujuan pendidikan budaya dan karakter itu apa? Mengembangkan potensi. Potensi apa? Potensi nurani? Nurani siapa? Peserta didik sebagai manusia dan warga Negara yang memiliki nilai budaya dan karakter bangsa. Itu yang pertama. Yang kedua dalam pendidikan karakter adalah untuk mengembangkan kebiasaan dan perilaku. Sekali lagi yang tadi adalah kebiasaan dan perilaku yang terpuji. Kemudian yang berikutnya untuk menerapkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab. Peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. Dan yang berikutnya keempat mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia mandiri, kreatif dan berwawasan kebangsaan. Yang kelima mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai kehidupan lingkungan belajar yang aman,jujur, penuh solidaritas dan persahabatan. Sehingga disekolah tidak ada kejadian-kejadian seperti halnya helm hilang misalnya, uang hilang, laptop hilang misalnya seperti itu.  Kemudian, e.. kedepan diharapkan kalau ini sudah terjadi e seperti kehidupan sehari hari. Generasi yang mendatang dapat dipastikan akan lebih baik daripada generasi atau orang-orang yang hidup pada zaman sekarang ini.”
Fiana               : ”Kemudian pak bagaimana karakter siswa yang sesuai dengan siswa yang berkarakter? Kemudian apakah siswa di SMA Negeri 1 Purbalingga sudah mempunyai karakter seperti yang diharapkan pak?”
Bapak Agung  : “Untuk siswa SMA 1 sebagian besar sudah dapat dikatakan anak-anak yang memiliki karakter. Karena di visi misi sekolah pun ada %S pertama dan 5S yang kedua seperti Sehat,Senyum, Salam, Salaman, Sapa danini contoh yang pertama. Kaseeharian dalam kehidupan,maka bila  dilanjutkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dilingkungan SMA Negeri 1 Purbalingga akan terjalin persaudaraan karena ada senyum, salam, salaman,sapaa adalah apanamany,e.. kemudian rasa kebersamaan akan lebih tinggi. Kemudian S yang kedua, ini kan ada e.. apa namanya..e.. 5S yang kedua yaitu siap, siasat, sohih, sains dan sosial.nah ini.. anak anak yang menerapkan 5S pertama , tahapan pertama sudah dilalui maka 5S yang telah dilakukan siswa saya rasa sudah dilalui. Kalo itu sudah menjadi budaya, maka semua yang dilakukan siswa  mengacu pada tanggung jawab yang besar terhadap generasi muda. Kita mulai dari yang ada di S MA Negeri 1 Purbalingga.”
Bagus              : “Para pelajar berhubungan dengan lingkungan atau bersosialisasi dengan orang banyak bukan hanya disekolah, dimana seharusnya penerapan pendidikan karakter dilakukan, apakah hanya dilingkungan sekolah?”
Bapak Agung  : ”Kalau pendidikan dilakukan bukan hanya disekolah, nah ini kan,, dilingkungan pendidikan ada beberapa macam pendidikan. Salah satunya yang formal yang ada di keluarga, ada pendidikan non formal yang ada di masyarakatdan pendidikan formal yang ada di sekolah. tidak cukup dengan ada disekolah saja.”
Fiana               : ”Kemudian ya pak, bagaimana dengan siswa yang belum sesuai dengan apa yang diharapkan dari pendidikan karakter, kemudian siapa yang mengurus atau siapa yang membimbing siswa yang belum sesuai dengan pendidikan karakter pak?”
Bapak Agung  : ”Kalau yang mengurus atau menmbimbing,,tadikan pendidikan mulai dulu,darri keluaga informal kemudian masyarakat non formal, disekolah ada pendidikan formal. Pendidikan formal ada peraturan yang tidak tertulis yaitu dengan etika sopan santun, berbicaa dengan orang tua bagaimana, kemudian kalau kita berbicaradengan orang tua dengan keluarga bagaimana. Tapi tidak ada apa namanya aturan tidak tertulis, kemudian pendidikan non forman ini di masyarakat ada aturan aturan di masyarakat baik e tata aturan Negara maupun tata nilai yang ada dalam masyarakat. Misalnya saja salah stu contoh di masyarakat,. Terletak pada aturan dijalan raya ini masih banyak sekali masyarakat Indonesia yang kurang peka. Dalam mengendarai kendaraan atau tidak menghargai pemakai jalan. Mestinya untuk orang-orang berkarakter atau generasi itu berkarakter contoh saja, pejalan kaki lebih dihormati oleh pengguna sepeda motor. Sepeda motor pemakainya lebih dihormati lagi oleh pemakai kendaraan roda yang lebih besar lagi, roda empat dan seterusnya. Mestinya seperti itu, jadi Indonesia masih perlu seperti itu. Nah kemudian disekolah bagaimana. Nah sekolah ini ada pembinaan-pembinaan baik yang dilakukan oleh kesiswaan, guru ya semua komponen yang ada disekolah, Punya rasa tanggung jawab yang sama untuk kepentingan yang sama untuk kebaikan siswa dalam hubunganya dengan bagaimana siswa menempatkan diri dirumah, disekolah dan diluar sekolah.
Bagus              : “ya pertanyaan terakhir pak, kapan target pendidikan karakter itu sempurna?”
Bapak Agung : “ sempurna.. kalau masalah sempurna atau idak sempurna nah ini kan system. Artinya system yang mulai dari dulu sampai sekarang. Kalau sistemnya masih seperti ini tidak mungkin sempurna. Pasti ada kekurangan. Kesempurnaan itu.. apa ya pasti hanya milik Allah saja. Kita hanya bisa dengan bagaimana kita menekan diri sendiri untuk minimal dari diri sendiri untuk bisa mentaati yang e.. aturan yang ada disekolah, dirumah maupun diluar rumah atau di sekitar sekolah. nah ini penting karena kesempurnaan hanya milik Allah. Nah kita mengharapkan dari hasil pendidikan karakter ini, 15 tahun kedepan generasi muda atau masyarakat Indonesia ini seperti apa. Itu baru bisa dinilai sempurna, kurang sempurna atau semakin parah.
Fiana               : ”Iya, kemudian apa harapan bapak, untuk siswa SMA N 1 Purbalingga mengenai pendidikan karakter yang baik pak?”
Bapak Agung  : ”Di SMA 1 minimal e kalau yang baik itu yang taat aturan, utuk taat aturan untuk SMA 1 kan masih banyak kekurangan atau adalah hal hal yang sepele, e misalnya saja parker tidak pada tempatnya. Nah ini kalau diteruskan ya semakin tidak nggenah. Nah kemudian yang kedua e masih adanya barang barang yang hilang disekolah yang belum bisa ditemukan. Adafaktor anak anak yang jail sehingga e dia berbuat usil e merubah orang lain yang tanpa dipikir terlebih dahulu bahwa itu juga akan merusak pola pikir generasi muda atau perilaku kedepan. Kalau hal yang kecil dibiarkan saja ya tidak ubahnya dengan sekarang ini mental-mental pencuri mental-mental maling dan mental-mental seperti halnya e Gayus Tambunan tetap saja aka nada. Nah kita mulai dari lingkungan kita sendiri. Pertama dari yang tidak jauh-jauh tata trtib kemudian menempatkan sepeda motor dengan tertib, membeli sesuatu dengan tertib di kantin kejujuran, ndamplang atau tidak membayar. Maksudnya seperti itu.”
Fiana               : “e trimakasih pak waktunya, kemudian semoga harapan bapak dan harapan seluruh warga SMA 1 Purbalingga dapat tercapai secepatnya pak, insyaallah.”
SELESAI

KESIMPULAN
Latar belakang pendidikan karakter adalah di masyarakat ini sering terjadi hal-hal seperti rusaknya generasi muda termasuk terjadinya masyarakat yang sekarang yang korupsi, kekerasan, kejahatan dan kejahatan seksual maupun yang lain, perusakan, perkelahian masal, budaya ekonomi yang konsumtif, budaya politik yang tidak kondusif, yang tidak jelas. Nah ini yang melatarbelakangi mengapa harus ada pendidikan karakter . makna apa yang membuat suatu pribadi diharapkan  berkualitas. Generasi muda untuk masyarakat Indonesia kedepan akan mengembangkan budaya yang lebih baik lagi dan tidak mengembangkan hal yang terjadi seperti sekarang, untuk mengurangi aspek dari penyebab masalah yang terjadi dalam masyarakat yang dikenal dengan masalah budaya dan karakter bangsa Indonesia.
Di SMA Negeri 1 Purbalingga visi dan misi sekolah sudah sesuai apa yang diinginkan dalam meningkatkan pendidikan karakter.  Budaya karakter yang sifatnya bukan hanya kedaerahan, tetepi bisa digunakan dalam era yang lebih luas lagi. Karena di visi misi sekolah ada %S pertama dan 5S yang kedua seperti Sehat, Senyum, Salam, Salaman, Sapa danini contoh yang pertama. Kaseeharian dalam kehidupan,maka bila  dilanjutkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dilingkungan SMA Negeri 1 Purbalingga akan terjalin persaudaraan karena ada senyum, salam, salaman, sapaa. Kemudian rasa kebersamaan akan lebih tinggi. Kemudian S yang kedua, ini kan ada 5S yang kedua yaitu siap, siasat, sohih, sains dan sosial. Anak anak yang menerapkan 5S pertama , tahapan pertama sudah dilalui maka 5S yang telah dilakukan sudah dilalui. Kalo hal itu sudah menjadi budaya, maka semua yang dilakukan siswa  mengacu pada tanggung jawab yang besar terhadap generasi muda. Kita mulai dari yang ada di S SMA Negeri 1 Purbalingga.
Sekarang banyak terjadi anak anak yang pintar tapi tidak punya etika. Jadi pada tujuan pendidikan budaya dan karakter itu mengembangkan potensi nurani peserta didik sebagai manusia dan warga Negara yang memiliki nilai budaya dan karakter bangsa. Generasi yang mendatang dapat dipastikan akan lebih baik daripada generasi yang hidup pada zaman sekarang ini. Diharapkan dari hasil pendidikan karakter ini, 15 tahun kedepan generasi muda atau masyarakat Indonesia ini seperti apa. Itu baru bisa dinilai sempurna, kurang sempurna atau semakin parah. 

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap : Drs. Agung Suroso Tri Tjahjono.
Nama panggilan : Bapak Agung.
Tempat dan tanggal lahir : Ambarawa, 12 – Agustus – 1960.
Alamat : Jalan Teratai Putih II / 214 Purbalingga Kidul.
Nama bapak : Soedarman.
Nama ibu  : Koenah.
Nama istri  : Erni Soegianti.
Nama anak :           1. Tri Cahyono Wisnuwardhana.
                              2. Putut Lingga Wisnuwardhana.
Riwayat pendidikan :       
 1. TK Bhayangkara Semarang.
2. SD Masehi Imam Bonjol (Semarang)
3. SMP Masehi Imam Bonjol (Semarang)
4. SMEA PGRI Semarang.
5. IKIP Negeri Semarang (4thn)
Riwayat pekerjaan : 1. Guru SMA N 1 Purbalingga (1985/1986 – Sekarang)
Motivasi : Saya orangnya mengalir ,Prinsip hidup mengalir.
Tokoh inspiratif   :Bimashena.

No comments:

Post a Comment